RADARPANTAR.com-Bupati Kaabupaten Alor Propinsi Nusa Tenggara Timur Drs. Amon Djobo mengungkapkan jasa Panglima Daerah Militer (PANGDAM) IX Udayana Mayjend (TNI) Maruli Simanjutak dan Gubernur NTT Viktor Laiskodat dibalik perdamaiannya dengan salah seorang Kolonel TNI. Dua pejabat ini merupakan tokoh dibalik perdamaian antara dirinya dengan Kolonel TNI yang bertugas di KOREM 161 Wirasaktu Kupang.
Djobo sebagaimana yang diwartakan Okto Manehat dari MEDIAKUPANG menyampaikan apresiasinya kepada Pangdam IX Udayana Mayjend (TNI) Maruli Simanjutak dan Gubernur NTT Viktor Laiskodat atas jasa yang telah membantunya. Kedua pejabat ini merupakan tokoh dibalik perdamaian kesalahpahaman antara dirinya dengan Kolonel TNI yang bertugas di Korem 161 Wirasakti Kupang.
“Beberapa bulan lalu kita salah paham dengan TNI, tapi kita sudah baik. Ini berkat jasa Pangdam Mayjend (TNI) Maruli Simanjuntak dan Gubernur NTT, Viktor Laiskodat,” kata Djobo dalam sapaannya di Desa Mataru Utara, Kecamatan Mataru, Kabupaten Alor, Provinsi NTT ketika bersama Pangdam IX Udayana memantau program air bersih pembangunan pompa hidrant, Jumat (12/03). Pembangunan pompa hidrant tersebut merupakan program dari Kodam IX Udayana untuk membantu masyarakat yang mengalami kesulitan air bersih.
Orang nomor satu di Kabupaten Alor ini mengaku, persoalan dirinya dengan Kolonel TNI ketika telah selesai, setelah kembali dirinya panggil Dandim 1622 Alor, Letkol. Supyan Munawar, S.Ag dan Kapolres Alor, AKBP. Agustinus Christmas, SIK untuk kembali bergandengan tangan, bekerja bersama membangun Alor.
Menurut Djobo, peristiwa yang dialaminya tersebut, disampaikannya dimana-mana kepada masyarakat agar dapat diketahui, karena sudah menjadi banyak hal. “Saya omong dimana-mana, bahwa TNI tidak bikin susah orang. TNI selalu ada dimasyarakat, apa yang terbaik bagi masyarakat, itu yang terbaik bagi TNI,” tandas Djobo.
Djobo mengatakan, TNI dan Polri bersama Pemda terus bersinergitas. TNI dan Polri di Alor memberikan kontribusi yang baik terhadap program Pemerintah Kabupaten Alor, yakni Alor Kenyang, Alor Sehat, Alor Pintar melalui pembangunan
ketahanan pangan lokal, termasuk pembangunan air bersih.
“Jenderal, Saya minta Dandim jangan kasih pindah dulu. Saya punya masa kerja masih 2,5 tahun, biar mereka bantu saya dulu karena Dandim dan Kapolres luar biasa programnya. Kami punya hamparan sawah luasnya sekitar 150 ha lebih tidak seluas seperti di Flores dan di Sumba, namun TNI dan Polisi dapat mewujudkan pangan lokal, ditambah Bapak memberikan air. Ini telah mendukung program Alor Kenyang. TNI dan Polri membantu negeri ini dengan keterbatasannya,” ungkap Djobo.
Pangdam Udayana, Maruli Simanjuntak saat mengakhiri sambutannya dalam kegiatan pemantauan program air bersih tersebut mengajak aparatur pemerintah agar terus membangun kerjasama, karena hanya dengan kekompakan dan jalan bersama, semua program bisa kita kerjakan secara baik dan berhasil. *** morisweni