Kalabahi,radarpantar.com-Bupati Alor Drs. Amon Djobo berencana meroling atau merotasi semua jabatan camat di 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Alor dalam mutasi jabatan terdekat. Yang menarik, Camat Kecamatan Teluk Mutiara, Ridwan Nampira, S.Sos berpeluang mengisi jabatan Asisten Satu Setda Alor. Pasalnya, Asisten Satu saat ini, Ferdy Lahal, SH dikabarkan bakal bergeser ke Dinas Pendidikan menggantikan jabatan yang ditinggalkan Albert N. Ouwpoly, S.Pd, M.Si yang tersandung masalah hukum.
Jabatan Eselon II seperti Kepala Dinas Pendidikan, Staf Ahli, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika sedang dalam proses. Yang mutasi datar juga sedang diproses, yang promosi akan dilelang, kata Bupati Alor, Drs. Amon Djobo dalam keterangan kepada wartawan di Ruang Kerjanya, Kamis (24/02).
Menariknya, Djobo mengaku akan meroling semua jabatan camat yang ada di 18 kecamatan di kabupaten yang dipimpinnya. “Camat yang berhasil maupun yang tidak berhasil semuanya diroling, termasuk Teluk Mutiara,” tandas Djobo.
Untuk Camat Kecamatan Teluk Mutiara, Ridwan Nampira, S.Sos demikian Djobo, kali ini dipromosi ke eselon II B. Belum dilakukan proses tetapi nanti dia (Camat Teluk Mutiara) jadi Asisten Satu.
Djobo mengaku orang nomor satu di Kecamatan Teluk Mutiara itu memiliki kinerja baik. “Itu kemaren saya pulang dari lokasi jembatan putus dia yang ada perintah orang skop itu air yang di Welai itu. Kalau seluruh camat model begini terlalu bagus itu. Dia sebenarnya bisa Calon Bupati atau Calon Wakil Bupati, orang senang itu anak. Dia anak bagus tu,” tambah Djobo memuji Ridwan.
Bupati Djobo rupanya memiliki penilaian khusus terhadap Ridwan Nampira bahwa dia sosok figur yang ‘terbuka tangannya’ termasuk pendekatan pelayanan di jabatan yang dipercayakan kepadanya, terlalu baik. “Kalau dia mau maju berikut bisa orang nomor satu di Alor, dia bisa,” sebut Djobo.
Untuk jabatan eselon II yang akan dilelang dan jabatan eselon III lainnya diharapkan dilakukan mutasi juga dalam waktu dekat sehingga mereka fokus bekerja melayani masyarakat. *** morisweni