AIRMAMA,RADARPANTAR.com-Bupati Alor Propinsi Nusa Tenggara Timur Drs. Amon Djobo melakukan panen raya jagung hibrida diatas lahan seluas 118 hektar are yang tersebar di 169 kebun milik petani di Desa Aramaba Kecamatan Pantar Tengah. Panen raya ini secara simbolis dilakukan di kebun milik salah satu petani, Aunung Serang, Senin 02 Mei 2022.
Panen Raya Jagung Hibrida milik petani di Desa Aramaba ini sebenarnya dilakukan oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat tetapi karena ada tanggung jawab tugas lain yang tidak bisa ditinggalkan oleh orang nomor satu di Propinsi NTT ini sehingga panen raya diwakilkan kepada Bupati Alor, Drs. Amon Djobo.
Panen Raya jagung hibrida ini merupakan bagian dari upaya petani mendukung Program Pemerintah Propinsi NTT Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) sekaligus mendukung salah satu pilar utama program pemerintah Kabupaten Alor dalam menciptakan Alor Kenyang.
Bupati Alor dalam panen raya itu didampingi Kepala Bepelitbang Obet Bolang, S.Sos, Kadis Tambun Yustus Dopong, SP, Kadis Kebudayaan Mesak Blegur, Camat Pantar Tengah Manoak Boling Sau, Kabag Protokol Ignasius Laga Sani, S.Sos, M.PA, Kades Aramaba Efa S. Magang Sau.
Bupati Alor Drs. Amon Djobo setelah melakukan panen raya jagung hibrida menyampaikan permohonan maaf Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat kepada masyarakat petani di Pantar Tengah yang sebenarnya saat ini harus ada di Pantar Tengah tetapi ada kegiatan pemerintahan lain yang tidak bisa Gubernur NTT tinggalkan sehingga tidak sempat hadir kali ini di Pantar Tengah.
Dihadapan masyarakat petani, Kepala Desa, Kepala UPT SD/SMP dan Kepala UPT Dinas Kesehatan yang hadir, Bupati Alor berjanji akan meyakinkan Gubernur NTT untuk mengunjungi masyarakat di Pantar Tengah, Pantar Timur dalam bulan ini untuk meninjau langsung kegiatan pemerintahan di wilayah ini.
Karena Gubernur NTT belum berkesempatan datang sehingga demikian Djobo, ia datang mewakili Gubernur NTT melakukan panen raya dalam rangka mendukung tanam jagung panen sapi sehingga masyarakat petani tidak kecewa.
Karena jagung yang sudah siap dipanen ini tidak bisa kita tunggu hingga pertengahan bulan ini, sebut Djobo yang juga mantan Asisten Tiga Setda Alor ini.
Menurut Bupati Alor, beban hidup kita di bumi ini tidak bisa kita kasih orang lain untuk pikul, tidak bisa. Kita musti kerja. “Kita tidak bisa mengharapkan belas kasihan orang untuk mewujudkan Alor Pintar, Alor Kenyang, Alor Sehat. Kita harus wujudkan dengan kerja,” ujarnya.
Djobo menyampaikan terimakasih kepada masyarakat di Pantar Tengah karena pada tahun kemarin ia diundang oleh Camat Pantar Tengah untuk panen jagung. “Saya pulang lalu memberikan kesaksian di semua kecamatan di Alor ini bahwa orang Pantar Tengah sangat luar biasa. Camat omong lalu hutan rimbah bisa ditebas dan jagung tumbuh dengan baik. Ini kali saya datang saksikan sendiri. Ini tanam jagung pada bulan Januari 118 hektar sudah tanam Desember 2021 kemaren. Ini tanam kedua 64 hektar itukan sudah luar biasa,” ungkap Djobo memuji.
Untuk itu menurut Djobo, sejatinya pilar Alor Kenyang dalam program pemerintah Kabupaten Alor ini didukung penuh oleh masyarakat petani di Kecamatan Pantar Tengah. “Masyarakat Alor yang ada di Pantar Tengah yang dukung ini program Alor Kenyang. Karena saya sudah dua kali diundang untuk datang panen jagung. Dan Pantar Tengah ini bukan hanya jagung, disini ada beras hitam dan beras merah juga. Hebat itu Pantar Tengah … luat biasa itu,” jelas Djobo.
Kebanggan terhadap masyarakat petani di Kecamatan Pantar Tengah ini yang mendorong orang nomor satu di Kabupaten Alor untuk tidak menunda panen raya ini karena Gubernur NTT belum berkesempatan hadir tetapi ia memilih untuk menggantikan kehadiran Gubernur NTT dalam panen raya ini.
Desa Aramaba menurut Djobo sudah menyumbang 60 Ha dalam musim tanam kali ini untuk mendukung program Tanam Jagung Panen Sapi, belum dengan dukungan desa-desa lain di Kecamatan Pantar Tengah.
Yang Bupati Djobo kagum, meski masih menggantung kepada air hujan, tidak sama seperti di tempat lain di kabupaten ini, tidak sama dengan Lantoka, disana ada air, ada sawah, disana ada tracktor. Di Pantar Tengah ada tracktor dimana, ada air dimana, yang ada hanya lahan tetapi ini anugerah keberkatan yang Tuhan kasih masyarakat dengan kekuatan daya sendiri mengusahakannya memperkenalkan daerah ini.
Saya dimana-mana saya paling tiadk suka orang yang hanya kritik saja, dan tidak kerja. Makanya kalau mau jadi orang besar datang bergaul dengan masyarakat di sini. Masyarakat ini sangat sederhana, tidak ada apa-apa. Tetapi dorang bisa usaha sampai jagung begini banyak, beras begini banyak, padi banyak, memperkenalkan daerah ini dimana-mana. Orang lain tidak kerja tetapi duduk kritik, bekin rusak nama daerah saja. Pantar Tengah mengangkat nama daerah. Ini hebatnya Pantar Tengah. Luar Biasa orang Pantar Tengah.
Djobo berjanji akan menyampaikan kepada Gubernur NTT bahwa masyarakat Pantar Tengah sungguh luar biasa. Jadi kalau Camat bilang ada satu dua yang nakal ya wajar lah. Tapi kalau dorang kaya mau apa.
Menariknya Djobo dalam suatu kesempatan sekitar 7 tahun silam di Lantoka, kamu ada hidup diatas lahan yang Tuhan anugerahkan dengan air ini, disini tanahnya subur dan luas. Kita kasih pacul, kita kasih tracktor besar dan tangan, dengan bibit, pupuk tetapi kalau kamu tidor sama dengan tikus mati diatas beras maka kalau kamu lapar minta beras di pemerintah saya kirim peti mayat. Karena tidak ada motivasi dan niat untuk bekerja. Sekarang sudah mulai baik di sana karena masyarakat sudah kembali ke sawah.
Di Pantar Tengah ada apa, hanya dengan parang, pacul biasa saja tetapi sudah menciptakan 118 hakter. Ini sungguh sangat luar biasa. “Karena itu saya memberikan penghargaan yang sangat luar biasa kepada orang-orang tua saya, basodara, kaka-adik, terutama para petani teman-teman penyuluh yang mendampingi petani sampai dengan tahun kemaren dan tahun ini menjual jagung biji keluar kabupaten. Ini suatu prestasi yang dibuat masyarakat Pantar Tengah untuk masyarakat yang ada di Kabupaten Alor. Belum ada kecamatan lain yang jual jagung biji keluar Alor. Ini luar biasa hebat,” kata Djobo memuji.
Camat Kecamatan Pantar Tengah Manoak Boling Sau, ST mengatakan, jagung yang dipanen saat ini dalam rangka mendukung program pemerintah proopinsi Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS). Untuk musim tanam 2021/2022 khusus di Desa Aramaba, petani yang menanam jagung dalam bulan Januari 2022 itu ada kurang lebih ada 169 petani dengan luas tanam berkisar antara 0,5 Ha hingga 0,7 Ha.
Itu artinya demikian Manoak, luas tanam untuk musim tanam belum lama ini sekitar 89-118 Ha. “Kami berharap melalui panen yang hari ini kita lakukan tahun ini kita targetkan produksinya mencapai 300-400 ton. Kalau tahun kemarin kami di Pantar Tengah hanya bisa menghasilkan 40-50 an ton tetapi kami sudah bisa jual keluar NTT maka kami berharap tahun ini dengan hasil yang cukup menggembirakan ini Bapak Bupati bisa membantu kami untuk mencari pedagang yang bisa membeli hasil kami di sini,” pinta Manoak.
Manoak menambahkan, para petani di Pantar Tengah sudah melakukan panen jagung hari ini, tetapi sapi punya ekor belum petani lihat. Karenanya, ke depan Bupati Alor bisa bantu kami dengan sapi. Supaya program Tanam Jagung Panen Sapi ini benar-benar terwujud.
“Kami di Pantar Tengah itu ada sekitar 30-an Kelompok Tani yang sudah dikukuhkan penyuluh. Masing-masing kelompok biar dikasih satu pasang sapi juga baik,” sebut Manoak. *** morisweni