KALABAHI,RADARPANTAR.com-Bupati Alor Drs. Amon Djobo tak tega jika rakyatnya dibebani dengan harga tiket pesawat maskapai Wings Air yang mencekik. Orang nomor satu di kabupaten yang berbatasan laut dengan negara baru Republik Demokrat Timor Leste (RDTL) ini marah besar. Karenanya dia minta supaya maskapai Wings Air mempertimbangkan melambungnya harga tiket di tengah pandemi saat ini.
Bagaimana harga tiket pesawat naik tinggi model begitu itu … tidak boleh. Kita punya range tiket itu berkisar diantara Rp. 300 ribu lebih paling rendah hingga Rp. 700 ribu lebih paling tinggi. Kalau harga tiket berkisar diantara Rp. 500 atau Rp. 600 ribu ya masuk akal. Bagaimana dia kasih naik harga tiket sampai Rp. 800 ribu, tandas Djobo ketika menghubungi media ini melalui telpo selular, Rabu (23/03/).
Djobo yang sedang berada di periode kedua Bupati Alor ini menyayangkan harga tiket pesawat rute Alor-Kupang dan sebaliknya Kupang-Alor yang mencekik para penumpang yang tidak lain merupakan rakyatnya.
Bagaimana dia kasih naik harga tiket hingga Rp. 800 ratus ribu … makanya saya tadi marah dia pung kepala itu … jangan. Penerbangan rute Kupang-Waingapu saja itu lebih jauh dari penerbangan rute Kupang-Alor tetapi harganya Rp. 600 ribu, bagaimana Alor-Kupang punya Rp. 800 ribu itu, kata Djobo kesal.
Bupati yang dikenal Alor meniti karir dari pegawai kecil ini minta agar management Wings Air jangan bermain harga tiket yang demikian tinggi buat warganya, karena harga tiket yang demikian tinggi ini sangat mencekik rakyat di tengah pandemi. “Tidak boleh begitu kalau terlalu mahal … saya tadi marah maskapainya itu. Kalau begitu tidak boleh jalan juga tidak apa-apa. Kami pakai jalan kaki atau terbang atau psksi fery cepat atau fery lambat juga bisa,” ujarnya.
Menurut Djobo, melambungnya harga tiket yang demikian tinggi model seperti ini jika berlaku bagi orang yang bekerja di pemerintahan ya masih bisa diterima, tetapi kasihan buat masyarakat biasa yang sering menggunakan jasa penerbangan.
Tidak menolong masyarakat bagaimana ne … maskapai yang ada itu kan harus bisa menolong masyarakat. Jangan karena dia (Wings Air) sendiri dia mengatur harga tiket menurut kemauannya. Kalau kasoh naik sampai Rp. 790-an ribu itu kan sudah terlalu mahal itu, tandas Djobo.
Itu bagaimana, harga tiketnya terlalu tinggi … jangan. Masyarakat berpikir pemerintah tidak memikirkan naiknya harga tiket pesawat yang demikian tinggi, padahal harga tiket pesawat ini pengaturan mutlaknya ada pada maskapai. Tetapi demikian Djobo, maskapai juga harus mengatur juga harus bisa mempertimbangkan harga tiket yang wajar, apalagi kita masih ada dalam situasi pandemi.
Penerbangan Kupang-Waingapu itu lamanya hampir satu jam belih, Kupang-Ende juga satu jam lebih saja harga tiketnya di kisaran Rp. 600 ribu sedangkan Alor-Kupang hanya 55 menit koq naik sampai Rp. 790-an ribu itu bagaimana, tambah Djobo dengan nada tanya.
Bupati Alor mengakui hanya Wings Air yang melayani penerbangan Kupang-Alor dan sebaliknya Alor-Kupang, tidak ada saingan tetapi harus mempertimbangkan kondisi sulit seperti saat ini dalam menetapkan harga tiket. Yang terjadi saat ini terlalu membebani rakyat sehingga saya marah itu.
Pihak mangament penerbangan Wings Air hingga berita ini diturunkan belum berhasil dikonfirmasi. *** morisweni