Bupati Alor Lepas Kontingen MTQ  Dari Gereja Katholik, DPRD Sebut Sebagai Wujud Penghargaan Terhadap Keragaman

Usai melepas Kontingen MTQ asal Alor, Bupati Alor Drs. Amon Djobo, M.AP dan Wakil Ketua DPRD Alor Sulaiman Sings, SH dalam satu sesi bersama sejumlah tokoh yang sempat diabadikan. FOTO:MORISWENI/RADARPANTAR.com
Usai melepas Kontingen MTQ asal Alor, Bupati Alor Drs. Amon Djobo, M.AP dan Wakil Ketua DPRD Alor Sulaiman Sings, SH dalam satu sesi bersama sejumlah tokoh yang sempat diabadikan. FOTO:MORISWENI/RADARPANTAR.com

KALABAHI,RADARPANTAR.com-Upaya nyata memperkuat kehidupan toleransi antar umat beragama di Bumi Kenari kembali diletakan pemerintah Kabupaten Alor dibawah kepemimpinan Drs. Amon Djobo, M.AP dan Imran Duru, S,Pd.  Di pelataran Gereja Katholik Paroki Yesus Gembala Yang Baik, Bupati Djobo melepas Kontingen Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) asal Kabupaten Alor untuk berlaga di ajang perlombaan MTQ Tiingkat Propinsi NTT yang tahun ini dipusatkan di Kota Kupang.  Wakil Ketua DPRD Alor Sulaiman Sings, SH menyebut pristiwa ini sebagai wujud penghargaan terhadap keragaman yang ada di Alor, Nusa Tenggara Timur dan Nusantara.  

Begini sudah, jangan tanya tentang keberagaman agama di daerah ini. Pergaulan antar umat beragama bukan hanya sebatas toleransi, namun sudah lebih dari itu, sudaha mengarah ke hubungan cinta kasih. Jika ada hajatan sebuah agama, maka agama lain  mengambil bagian, termasuk “membuka pintu rumah” untuk diselenggarakan kegiatan agama lain. yang ada.

Bacaan Lainnya

Sejatinya  ini  yang terjadi,  Senin 20 Juni 2022. Di pelataran Gereja Katholik Paroki Yesus Gembala Yang Baik Kafilah Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-XXIX asal Kabupaten Alor untuk berlomba di MTQ di Tingkat Provinsi NTT dilepas Bupati Alor Drs. Amon Djobo, M.AP. 

Pelepasan para Kafilah mewakili Kabupaten Alor ini dihadiri juga  Wakil Bupati Alor, Imran Duru yang juga Ketua LPTQ Kabupaten Alor, Wakil Ketua DPRD Alor Sulaiman Singhs, SH, unsur Forkopimda, Pastor Paroki PGYB Kalabahi Romo Simon Tamelab, Pr dan tokoh agama lainnya, Ketua DPP PGYB Kalabahi Terince Mabilehi, para pejabat Pemerintah Kabupaten Alor lainnya.

Seminggu silam juga Bupati Alor melepas Konting Pesprawi Wanita asal Kabupaten Alor dan Jema Haji asal Alor di pelataran Masjid Mujahirin Kadelang.

Pastor Paroki Gereja Katholik YGYB dan Ketua Tim MTQ asal Alor Rasyid NIrah dalam satu sesi bersama para Kafilah yang siap mengharumkan Nusa Kenari di ajang MTQ Tingkat Propinsi NTT di Kupang. FOTO;MORISWENI/RADARPANTAR.com

Bupati Alor mengatakan, kegiatan seperti ini harus dilihat dari nilai positifnya. Artinya, kegiatan yang digelar di gereja atau pun di mesjid, bukan mengkristenkan islam atau mengislamkan kristen. Tetapi  merupakan bingkai kebersamaan keragaman di Bumi Persaudaraan, Tanah Terjanji, Surga di Timur Matahari. Dan  peristiwa yang terjadi ini merupakan wujudkan nyata dalam bentuk-bentuk kebersamaan.

Djobo mengaku mengetahui tradisi Gereja Katolik itu tidak gampang. Jujur saya harus katakan tidak gampang, tidak sembarang orang masuk keluar di ini halaman, apalagi dalam Gereja. Tetapi ketika dirinya dan  Imran Duru memimpin Alor  sudah mau 8 tahun ini, Gereja Katolik terbuka untuk semua umat.

Tiga  bulan lalu kami terima Romo Simon ada di sini. Misa  Kudus untuk terima Romo Simon ada basodara kakak, adik muslim yang pakai kerundung masuk ikut ibadah atau gereja pentabisan. Itu luar biasa. Itu ada dua pejabat yakni Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Bagian Kesra. Untuk itu kita orang Alor ini seperti apa yang disampaikan  Wakil Bupati yang juga  Ketua LPTQ Kabupaten dan Wakil Ketua DPR Alor bahwa  keyakinan agama itu masing-masing punya urusan. Tidak usah kita ganggu itu. Dia mau masuk surga atau masuk neraka itu urusannya dia. Tapi yang kita punya persaudaraan, kita punya toleransi, hubungan kesesamaan kakak, adik, basodara ini tidak boleh dia putus atau dia luntur selama kita masih di dunia ini sebelum kiamat menjemput kita, tandas Djobo. 

Kepada peserta  MTQ,  Djobo menitip pesan,   komitmen untuk mewujudnyatakan kebesaran Allah Subahana Wata Allah di  MTQ Tingkat Propinsi NTT kali ini, kontingen  Kabupaten Alor harus berada di rangking paling atas. Kualitas iman ini harus kita wujudnyatakan di 22 Kabupaten/Kota di NTT bahwa Alor terbaik. 

Pesan kedua demikian  Djobo, jaga martabat dan kehormatan daerah ini dengan menuturkan hal-hal baik kepada semua orang bahwa kami orang Alor ini adalah orang-orang yang hebat untuk membaca ayat-ayat suci Qur’an. Bukan saja pada orang muslim tetapi pada orang-orang agama apa pun dan karena hebat itu, kami bawa pulang juara umum itu di Alor lagi.

Ketiga terang Djobo,  Kafilah MTQ harus bangga dalam hati, bahwa kami mewakili Alor, baik itu Islam, Kristen maupun agama  apa pun yang ada di Alor. “Saya  mewakili  masyarakat Alor. Hal penting lainnya bahwa mental harus dijaga,” ungkapnya.

Keempat Djobo,  ditengah-tengah  keterbatasan dana pemerintah daerah, tetapi itu yang bisa pemerintah daerah wujudnyatakan kepada LPTQ, kepada LPPD dan kepada Tim Pesparani untuk gereja Katolik.  

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Alor Soleman Shings, SH  mengatakan,  hari ini kita saksikan sebuah peristiwa yang baik dengan melepaskan kontingan MTQ Kabupaten Alor ke Kupang untuk mengikuti prosesi MTQ.  Pelepasan yang berlangsung di pelataran Gereja Katholik ini merupakan sebuah gambaran kehidupan toleransi beragama didaerah kita.

Ini adalah sebuah kualitas hidup daerah kita yang jarang kita jumpai di tempat lain. Dan untuk di Kabupaten Alor, orang tidak akan bertanya, apa agamanya, apa bangsanya, apa sukunya dan lain-lain. Ini wujud penghargaan terhadap keragaman, sebut bos Golkar Alor ini.

“Sekarang di Alor kita sudah mulai itu dengan baik karena siapa pun dia, dia tidak punya pilihan untuk dilahirkan menjadi agama tertentu. Saya pun tidak tentu lahir ke dunia kalau bapak saya Katolik, saya tidak pilih untuk dilahirkan menjadi seorang Islam. Tetapi hari ini, kita bukan melakukan sesuatu yang bersifat ritual tapi kita lakukan sesuatu yang bersifat prosesi pelayanan pemerintahan pada kehidupan kemasyarakatan, sehingga kualitas pelayanan pemerintahan terhadap masyarakat itu semakin hari semakin meningkat  dan diuji beberapa kali sehingga komunikasi kehidupan sosial kita di Alor  menjadi contoh bagi tidak saja di NusaTenggara Timur tapi bisa juga jadi contoh tingkat nasional tentang bagaimana keberagaman itu di hargai, perbedaan itu dihargai, kebinekaan itu dihargai. Dan inilah nilai sebenarnya yang diamanatkan seluruh bangsa kita melalui moto Bhineka Tunggal Ika itu,” ungkap Singhs yang digadang-gadang bakal turun gelanggang di arena Pilkada Alor 2024. 

Hari ini demikian Sings, kita saksikan, kita wujudnyatakan di Kabupaten Alor  yang dipimpin oleh Bupati dan Wakil Bupati Alor,  sekali lagi  menambah  kualitas itu. Kita  adakan pelepasan MTQ di Pelataran Gereja Katholik Paroki Yesus Gembala Yang Baik Kalabahi, dan semakin banyak orang akan kagum, karena banyak yang berbicara bagaimana kita meningkatkan itu dan idennya banyak tapi sedikit yang bisa melaksanakan dan mewujudnyatakan ide itu. Kita tidak  bicara ide tapi kita bicara langkah-langkah, bagaimana caranya untuk meningkatkan kualitas keberagaman dalam bingkai toletansi.

Sebagai wakil dari DPRD dan wakil masyarakat tentunya terang Sings, kita memberikan dukungan yang penuh terhadap langkah-langkah ini sembari mengucapkan selamat kepada para peserta MTQ untuk diberangkatkan  ke kupang menjalani suatu proses kompetisi yang sehat untuk menambah nilai ukuwah Islamiahnya.

Jadi, bukan kompetisi untuk juaranya menjadi tujuan tapi bagaimana mendapatkan kualitas kita sebagai seorang Islam yang baik yang mampu menterjemahkan semua kebaikan itu dalam semua langkah kehidupan kita. Dan kalu boleh, harapan itu sampai kesana kita juga selama ini sudah menjadi supremasi juara pada setiap tahun perlobaan itu, kata Singhs.

Insyah Allah dengan persiapan yang matang kali ini mungkin kita akan mendapatkan juara itu dan juara umum itu bisa kembali lagi ke Alor dan Itu menjadi harapan kita semuanya. Karena sudah kita doakan, mudah-mudahan sukses. Dan harapan kita adalah nanti, DPRD dan Bupati tentunya pada setiap langkah kebijakan–kebijakan tentunya kita akan berbicara bersama untuk memberikan sedikit keberpihakan kebijakan itu pada memberikan dukungan pada setiap kegiatan–kegiatan kemasyarakatan seperti MTQ, Pesparawi, Pesparani Gerejani untuk Gereja Katholik dan lain-lain. Ini tentu kita memberikan dukungan keberpihakan kebijakan supaya langkah–langkah dan nilai baik ini  bisa terus terjaga dan bisa ditingkatkan,  ungkapnya.  Sementara itu Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kabupaten Alor, Imran Duru, S.Pd. M.Pd  mengatakan, kegiatan pelepasan Kafilah MTQ asal Kabupten Alor yang dilaksanakan di Pelataran Gereja Katholik Paroki Yesus Gembala Yang Baik Kalabahi  ini merupakan sesuatu yang luar biasa. Romo menyediakan diri dan Umat Katolik seluruhnya khususnya di Kabupaten Alor bersedia secara iklas memberikan doa restu pengiriman peserta MTQ Kabupaten Alor yang akan mengikuti ajang MTQ di Tingkat Provinsi.

Jadi,  “Doa dan harapan yang disampaikan Romo itu bukan hanya orang Islam. Seluruh agama yang ada di Kabupaten Alor ini memberikan doa, harapan seperti yang diungkapkan oleh Romo dalam doa tadi. Dengan demikian bahwa, tugas kita adalah merawat antar LPTQ, LPPD kemudian Lembaga Pengemabangan Gerejani Katolik. Mari  kita pupuk ini kita harus punya rasa kepedulian, rasa kolaborasi, rasa cinta, rasa kebersamaan untuk melaksanakan setiap kegiatan yang bernuansa agama sehingga membantu pemerintah di daerah ini menjaga stabilitas di daerah ini,” ungkap Duru.

Sebagai Ketua LPTQ, Imran Duru mengajak untuk terus merajut hubungan antar sesama. Dan  mari menjaga dalam pergaulan semacam ini, karena ini merupakan moment yang paling tepat untuk menjaga dan merawat kebersamaan ini.

“LPTQ mengucapkan banyak terima kasih kepada Romo yang sudah menyediakan tempat untuk kegiatan pelepasan ini sebagaimana mana yang diharapkan oleh Romo dalam doa bisa terkabul. Mudah-mudahan peserta MTQ ini akan berangkat dengan selamat dan kembali dengan selamat dan harapan kita untuk menjaga harkat dan martabat daerah Kabupaten Alor. Mudah-mudahan perjalanan kebersamaan yang kita buat melalui dukungan moril ini tidak saja untuk kegiatan pelepasan MTQ hari ini tapi juga untuk Pesparawi dan Pesparani gerejani untuk gereja Katolik,” ujar Duru.  *** morisweni

Pos terkait