Buka Pameran Tenun Ikat Alurung, Bupati Alor:Orang Yang Tak Tahu Budaya Adalah Orang Tak Tahu Asal Usul

Bupati Alor Drs. Amon Djobo, M.AP sedang menyampaikan sambutan sebelum membuka Pameran Temporer Tenun Ikat Alurung, Kamis (03/11). FOTO:MORISWENI/RARP
Bupati Alor Drs. Amon Djobo, M.AP sedang menyampaikan sambutan sebelum membuka Pameran Temporer Tenun Ikat Alurung, Kamis (03/11). FOTO:MORISWENI/RARP

KALABAHI,RADARPANTAR.com-Bupati Alor Drs. Amon Djobo, M.AP secara resmi membuka dimulainya Pameran Temporer Tenun Ikat Alurung yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan setempat, Kamis (03/11). Dimulainya pameran budaya terbesar tahun ini ditandai dengan ditabuhkannya moko oleh orang nomor satu di Kabupaten Alor setelah menyampaikan arahan.  

Budaya adalah kedirian dari kita semua. Orang yang tidak tahu budaya adalah orang tidak tahu asal-asul.  Kalau orang yang tahu asal usul, mengerti tentang budaya. Hari ini kita hadiri pameran tenun ikat Alurung yang memang sementara ini hampir pudar, bahkan hilang dari peredaran budaya masyarakat Alor, sebut Djobo memulai sambutan. 

Bacaan Lainnya

Syukur, alhamdulilah,  haleluyah … teman-teman di Dinas Kebudayaan memahami hampir pudarnya tenun ikat Alurung dengan  menyelenggarakan pameran yang diikuti oleh kelompok penenun di daerah, ungkapnya.

Djobo menganggap penting untuk dilakukan pameran seperti ini karena  kita semua yang hadir ini juga senada jika tenun ikat kita yang asli  sudah mulai pudar dan hilang, salah satunya adalah tenun ikat Alurung.

Dalam kegiatan pameran ini ada juga lomba fashion show yang melibatkan pelajar SMA/SMK dan juga ada lomba cerdas cermat kebudayaan antar pelajar SMP.  Dalam lomba ini saya harap  dewan juri memberikan penilaian yang obyektif sehingga apa yang dilakukan ini memiliki dampak  atau nilai tambah bagi kehidupan masyarakat baik yang ada di sekolah maupun yang ada di kelompok usaha kreatif, khusus untuk tenun ikat, pinta Djobo.  

Djobo mengajak semua pihak  agar memiliki niat untuk menumbuh kembangkan ekonomi rumah tangga, pendapatan asli masyarakat di daerah ini sehingga dengan demikian ekonomi nasional dan ekonomi dunia bisa dipulihkan dari kegiatan-kegiatan lokal seperti ini.

Menurut Djobo, kegiatan lokal yang punya nilai tambah  maupun punya dampak untuk menumbuh kembangkan semangat, spirit dari usaha seperti ini, kami yang ada disini saya selaku Bupati Alor, Kapolres Alor, Kajari Alor dan Dandim bersama pimpinan OPD, kami mempunyai niat yang luar biasa memberikan suport bagi semua yang terlibat dalam kegiatan pameran budaya tenun ikat Alurung.

Orang-orang yang tidak berkehendak baik bagi daerah saja yang selalu orang buat baik, selalu dapat kritik, selalu memberikan penilaian yang setengah-setengah. Orang-orang seperti itu adalah orang-orang yang masih hidup tetapi niatnya sudah mati, pungkasnya.

Djobo mengaku benar jika tenun ikat Alurung sudah bergeser dan semakin pudar karena pergeseran budaya. Kita harapkan dia bisa tumbuh dan berkembang kembali melalui kegiatan pameran ini.

Djobo menyarankan agar kantor kebudayaan tetapi hidup, areal ini digunakan setiap tahun. Tahun depan, jangan hanya Alurung saja. Sehingga orang yang datang tidur di ini dua hotel di derpan ini mau pulang, mereka datang beli ole-ole disini.  

Saking senang rupanya dengan pameran budaya ini, Djobo menyarankan kepada Dinas Kebudayaan setempat jika dapat setiap haris ada tenun yang dipanjang di pelataran dinas ini sehingga siapa saja yang datang Alor, tinggal di dua hotel yang letaknya persis dihadapan Kantor Dinas Kebudayaan Kabupaten Alor ini  tidak perlu jauh-jauh hanya untuk membeli tenunan asli Alor.  *** morisweni

Pos terkait