BPBD NTT Latih Relawan Tangguh  Bencana Bagi Tiga Sekolah di Alor

Wakil Bupati Alor Rocky Winaryo, SH, MH, Kepala SMA Katolik Santu JOseph Kalabahi bersama Pejabat BPBD Propinsi NTT, dan sejumlah pejabat pemerintah di Alor dalam satu sesi foto bersama guru-guru dan pelajar SMA Katolik Santu Joseph. FOTO: OM MO/RP
Wakil Bupati Alor Rocky Winaryo, SH, MH, Kepala SMA Katolik Santu JOseph Kalabahi bersama Pejabat BPBD Propinsi NTT, dan sejumlah pejabat pemerintah di Alor dalam satu sesi foto bersama guru-guru dan pelajar SMA Katolik Santu Joseph. FOTO: OM MO/RP

KALABAHI,RADARPANTAR.com-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Propinsi NTT membentuk Relawan Tangguh  Bencana di tiga sekolah di Kabupaten Alor. Pembentukan relawan dilakukan setelah pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana bagi pelajar dan guru-guru di tiga sekolah dimaksud.  

Sebagai langka awal, tiga sekolah yang menjadi sasaran pembentukan Relawan Tangguh  Bencana oleh BPBD Propinsi NTT antara lain, MAN 1 Alor, SMA Katolik Santu Joseph Kalabahi dan SMA Kristen 1 Kalabahi.

Bacaan Lainnya

Terimakasih kepada BPBD Propinsi NTT yang sudah memberikan bantuan berupa tenda, spon.

Wakil Bupati Alor Rocky Winaryo, SH, MH dalam sambutan sebelum membuka pelatihan tangguh bencana bagi 100 pelajar SMA Katolik Santu Joseph Kalabahi, Kamis (14/08/2025) mengatakan, Kabupaten Alor merupakan kabupaten yang wilayahnya sering dilanda bencana.

Oleh karena itu demikian Winaryo, program pemerintah berupa Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang mengarah pada tercapainya satuan pendidikan yang menerapkan standar sarana dan prasarana serta budaya yang mampu melindungi warga belajar dan lingkungan sekitarnya dari bahaya bencana atau boleh disimpulkan menjadi sekolah atau madrasah aman bencana kami sambut dengan baik.

Kita patut bersyukur karena  Tahun 2025 ini terdapat tiga sekolah di Kabupaten Alor yang dikuatkan oleh pemerintah melalui BPBD Propinsi NTT yakni, MAN 1 Alor, SMA Katolik Santu Joseph Kalabahi dan SMA Kristen 1 Kalabahi.

Pemerintah tentu berharap penuh agar dengan adanya kegiatan ini, sekolah menjadi lebih tangguh dalam menghadapi bencana, pinta orang nomor dua di Nusa Kenari tercinta. 

Mewakili pemerintah daerah Kabupaten Alor, Winaryo minta agar di tahun-tahun mendatang, masih ada lagi program yang sama, karena masih banyak sekolah yang perlu dijadikan sasaran dari program ini, mengingat seluruh wilayah di Kabupaten Alor berada dalam resiko bencana yang tinggi maka layak seluruh sekolah dapat difasilitasi dengan program ini. Dengan begitu, setiap satuan pendidikan di daerah ini dapat mengurangi resiko jika terjadi bencana.

Menurut Winaryo, pasti ada syarat dan standar untuk mencapai ketangguhan sekolah yang perlu dipenuhi, namun paling tidak kita menyiapkan kelayakan bangunan sekolah yang tahan bencana sesuai standar, tersedianya jalur evakuasi dan titik kumpul di sekolah disamping tersedianya peta atau denah ruangan sekolah yang rawan bencana.

“Komitmen kita terus dilakukan edukasi dan simulasi bencana,” ujar Winaryo sembari berharap dengan dilakukannya kegiatan ini, SMA Katolik St. Joseph Kalabahi dapat menjadi sekolah yang lebih tangguh dan terus memperbaiki diri menuju ketangguhan menghadapi bencana.  

Atas nama pemerintah daerah, Winaryo mengharapkan agar BPBD Propinsi NTT di tahun mendatang bisa memperhatikan sekolah yang lain dan menjadikannya menjadi sekolah tangguh bencana. Kepada BPBD Kabupaten Alor saya minta agar terus memantau program ini setelah kegiatan selesai dan terus melakukan edukasi dan simulasi bencana pada satuan pendidikan lainnya.

Winaryo juga menharapkan kepada Kepala SMA Katolik Santu Yoseph Kalabahi dan jajarannya agar terus mendidik para siswa secara baik dan terimakasih atas kerja baiknya selama ini.

“Saya berharap anak-anak didik yang dilatih hari ini bisa menerapkan ilmu dan ketrampilan yang diperoleh hari ini dan bisa menerapkan juga di keluarganya masing-masing dan lingkungan sekitar,” pinta lebih  Winaryo menambahkan.   

Kepada pelajar yang dilatih menjadi relawan tangguh bencana, Winaryo minta harus siap dan memiliki kemampuan menjadi relawan tangguh bencana. 

Kepala SMA Katolik Santu Joseph Kalabahi, Romo Krisantus K. Luan, Pr. S.Fil, MM mengatakan, posisi SMA Katolik Santu Joseph Kalabahi bersama tiga sekolah lainnya, TK Katolik, SD Katolik Sta, Maria dan SMP Katolik Santu Jibrael berada di area kawasan laut yang tentu saja rawan terhadap bencana alam, bisa saja Tsuname, gempa bumi dan bencana alam lainnya. Karenanya kegiatan ini menjadi penting bagi kami di sekolah agar kami lebih siaga menghadapi bencana.    

Romo Krisantus memandang bahwa  kegiatan pra dan simulasi setelah materi dalam pelatihan ini ini menjadi hal yang penting bagi kami di sekolah ini dalam kesiap siagaan menghadapi bencana. Mitigasi dan pembentukan Satgas di SMA Katolik Santu Joseph Kalabahi menjadi hal yang tak terpisahkan dari kesiapsigaan kami untuk menghadapi bencana alam yang bisa saja terjadi kapan saja, pungkasnya.

Sedangkan salah satu Kepala Bidang BPBD Propinsi NTT Gani Losa N. Manesa  dalam materinya tentang resiko terjadinya bencana di sekolah mengatakan  alasan dilaksanakan kegiatan pelatihan tangguh bencana di satuan pendidikan ini karena sebagian besar wilayah NTT adalah daerah rawan bencana.

Menurut Manesa, banyak bangunan sekolah di Propinsi NTT yang berusia lebih dari 20 Tahun dan dalam kondisi yang memprihatinkan dengan konstruksi yang tidak tahan bencana, khususnya gempa bumi karenanya semua komponen di satuan pendidikan harus dipersiapkan secara dini dengan menghadapi bencana yang terjadi kapan saja.  

Anak-anak adalah kelompok yang paling rentan menjadi korban jika terjadi bencana, apalagi kalau bencana itu terjadi pada jam sekolah, kata Manesa tentang pentingnya kegiatan seperti ini dilakukan di satuan pendidikan sembari menambahkan, pendidikan adalah salah satu sektor yang seringkali terkena dampak bencana, karena satuan pendidikan sebagai lembaga penyelenggara pendidikan bagi anak-anak harus terlindung dari resiko bencana.

Layanan pendidikan dalam situasi bencana kata Manesa, tetap harus diselenggarakan secara lebih terencana, terkendali, terarah dengan melibatkan semua stakeholder.

Satuan pendidikan demikian Manesa dinilai dapat mempermudah koordinasi antar pemangku kepentingan dalam mendukung inplementasi program Satuan Pendidikan Aman Bencana di NTT.  

Untuk diketahui, SMA Katolik Santu Joseph Kalabahi telah membentuk Tim Siaga Bencana yang dipimpin Ketua Drs. Finsensius L. Uran dengan Koordinator Lapangan Agustinus H. Jagun, S.Pd.

Tim Siaga Bencana SMA Katolik Santu Joseph Kalabahi ini dilengkapai Tim Data dan Informasi yang dikoordinir Servia Wiwi B. Baddu, S.Pd dengan pembina Regelinda Abi, S.Kom yang beranggotakan Carlalita P. Djobo, Ripka F. Saka, Romi Fanfui. Lusia Kabelen, Revalina Taetetu, Albertus Tukan, Amelia Kahan, Jeaneth Bolang, Rangga L. Atalo, Aurel Dican Nada, Chelin S. Jahabain, Stella Atabui, Ariella C. Maikameng, Inggrit M. Animani.

Tim Evaluasi dikoordinir Felix Randydus Benny, S.Pd dengan pembina Miramsil F. Manimabi, S.Pd dengan anggota, Richard Puling, Paulo Gaso, Mersi Millu, Febrianus Leu, Imanuel K. Juma, Gibran S. Blegur, Yudas Radja, Alfarhando A. Moka, Maria Balbina Fono, Fani A. Beriledang, Olivia S. Laumai, Aventia E. M. Lahlau, Markus A. Maudika, Toti I. Beriluki, Babtista S. Onlet, Eyelbertus A. Yetimauh, Jainus H. A Djuru, kaleb Selly dan Putri A. Lomabi.  

Tim Peringatan Dini dikoordinis Martinus Selly, S.Pd dengan pembina Hironimus Hardi, S.Pd beranggotakan, Septiano Y. Maure, Marcelo Beklik, Yusuf Padamani, Antonius E. Salu, Jhoni Z. Djahapai, Mawar Y. Tubulau, Don O. Dinong, Yohana R. Mamaley, Melya D. Hibu, Anastasya D. R. Sie Bhoko, Sindi M. Manukoro, Sani V. Lanalo, Antinus L.  Manlea, Velicia M. Kailau, Agnes A. C. Lobangtang, Sara J. Asalaka, Efrazia M. Bot Au, Putra A. Abhakolo, Junita I. Malaikosa dan Bernadus S. Moilegi.

Tim Siaga Bencana ini ditetapkan berdasarkan SK. Kepala SMA Katolik Santu Joseph Kalabahi Nomor:422/SMASEPH/674/08/2025 Tanggal 12 Agustus 2025 yang diteken Kepala Sekolah, Romo Krisantus K. Luan, Pr, S.Fil, MM.  *** morisweni

Pos terkait