Borok Pengelolaan Dana Desa di Probur Terungkap,  Kuat Dugaan Pihak Desa Terima Bayaran Pihak Ketiga

KALABAHI,RADARPANTAR.com-Polemik pengelolaan dana desa di Kabupaten Alor terus bergulir. Banyak pihak yang menaruh harap agar dana desa dikelola secara baik, tetapi yang terjadi justru kebalikan. Terakhir dari Alor Barat Daya Selatan di Desa Probur. Pihak desa dilaporkan sudah terima bayaran dari pihak ketiga atau penyedia yang baru lalu menolak memberi kerja kepada penyedia yang sudah memiliki ikatan untuk kegiatan pembangunan Gedung PAUD dan Perpustakaan Desa.  

Ada pembangunan Gedung Perpustakaan dan Gedung PAUD di Desa Probur. Anggaran bersumber dari dana desa Tahun 2025. Sudah ada ikatan dengan salah satu penyedia. Tetapi pihak desa menggantinya dengan penyedia lain,  sebut sumber media ini, Jumat (26/07/2025) di Kalabahi.

Bacaan Lainnya

Kemaren mereka sudah membuat nota pesanan dengan perusahaan lain untuk pembangunan Perpustakaan dan Gedung PAUD. Dalam  perjalanan pihak ketiga yang telah membangun komitmen itu sudah menyiapkan bahan, bahkan sudah turun patok untuk mau kerja tetapi kemudian pihak desa alihkan ke pihak ketiga yang lain, ungkap sumber itu menambahkan.  

Dia menduga  karena pihak desa sudah meminta fee dari penyedia yang lain.   Sehingga meskipun sudah ada ikatan,  tetapi pihak desa memberikan pekerjaan itu kepada pihak ketiga yang lain.

Ini kenapa. Jangan sampai mereka sudah terima uang dari pihak ketiga yang baru. Karena Desa Probur itu tercatat banyak masalah selama ini, ungkapnya.

Menurut dia, selama ini pengadaan untuk kegiatan yang dibiayai dengan dana desa di wilayah itu tidak lengkap-lengkap. Ada  ketahanan pangan dalam hal ini pengawaan bibit ayam dan benih itu Tahun 2023 dan 2024 tetapi sampai sekarang  tidak selesai. Padahal anggarannya mencapai Rp. 200 Juta Lebih.

Banyak pekerjaan yang dibiayai dengan dana desa yang sebelumnya  seperti sumur bor juga tidak selesai sampai sekarang Tahun 2022, ujar sumber itu sembari menambahkan, pembangunan Gedung Posyandu Tahun 2021 juga hanya dibangun setengah.  

Menurut dia, banyak yang menaruh harap agar pihak desa  mencari penyedia yang betul-betul bertanggung jawab untuk mengerjakan dana desa di wilayah itu. Bukan sebaliknya mencari penyedia  selama ini selalu menyisakan pekerjaan,  karena selama ini juga SILPA di Desa Probur juga besar.  

Yang menarik, pernah ada pengadaan ayam tetapi itu pemerintah desa kerja sendiri,  pengadaan anakan juga uang sudah cair baru proses pekerjaan dari belakang.  

Ditambahkannya, ada  juga pengadaan tandon  100 unit lebih Tahun 2023 dengan anggaran Rp. 300 Juta lebih tanpa tender, tanpa dokumen tetapi tiba-tiba barang sudah ada. Nanti baru dibuat dokumen dari belakang.

Untuk kasus ini menurut informasi difasilitasi oleh pendamping desa untuk pertemuan di Dinas PMD dengan menghadirkan pemerintah Desa Probur, BPD dan Tokoh Masyarakat buat muasyawarah ulang bekin dokumen seolah-olah sudah buat dokumen sebelum barang diadakan.  

Kepala Desa Probur, Watinaha I. Maraben beberapa kali dihubungi melalui telp selular tetapi belum dapat terhubung. Sedangkan Bendahara Desa Probur, Markarius Maraben yang berhasil  dikonfirmasi  mengatakan nanti Selasa (28/07/2025) ke Kalabahi baru memberikan klarifikasi.

Kalau bisa hari Selasa (29/07/2025) saya ke Kalabahi baru kita jumpa sehingga bisa lebih akurat lewat tatap muka, tulis Markarius menjawa media ini.  *** morisweni

Pos terkait