Beri Motivasi Berorganisasi di GEMPARTI, Obet Bolang Beberkan Capaian Pembangunan Alor

Penasehat GEMPARTI, Obet Bolang, S.Sos saat memberikan sambutan di pelantikan GEMPARTI Periode 2022-2023, Minggu (15/05). FOTO:MORISWENI/RADARPANTAR.com
Penasehat GEMPARTI, Obet Bolang, S.Sos saat memberikan sambutan di pelantikan GEMPARTI Periode 2022-2023, Minggu (15/05). FOTO:MORISWENI/RADARPANTAR.com

KALABAHI,RADARPANTAR.com-Panasehat Gerakan Mahasiswa Pantar Timur (GEMPARTI) Obet Bolang, S.Sos memotivasi anggota dan pengurus GEMPARTI tentang pentingnya ada dalam dinamika berorganisasi di pelantikan pengurus organisasi mahasiswa asal Pantar Timur itu. Selaku Kepala Bapelitbang Alor, Bolang memanfaatkan momentum itu untuk membeberkan sebagian capaian pembangunan Kabupaten Alor beberapa waktu terakhir di kepemimpinan Drs. Amon Djobo-Imran Duru, S.Pd.

Yang bakal melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan di Alor ini sudah pasti adik-adik yang tergabung dalam OKP, baik OKP lokal maupun OKP Nasional.  Pak Bupati tinggal kurang lebih 2 tahun. Kami juga pada waktunya akan berakhir, sebut Obet Bolang ketika didaulat memberikan sambutan mewakili orang tua sekaligus sebagai penasehat GEMPARTI di pelantikan pengurus GEMPARTI, Minggu (15/05).

Bacaan Lainnya

Untuk diketahui, pelantikan Pengurus GEMPARTI Periode 2022-2023 dihadiri selain Bupati Alor Drs. Amon Djobo juga dihadiri beberapa orang tua diantaranya Obet Bolang, S.Sos (Kepala Bepelitbang Alor), Melki Puliangtang (Magister Matematika/Dosen Untrib Kalabahi), Adam Perang dan Alex Singkana. Hadir juga beberapa pimpinan OKP Lokal dan OKP Nasional.

Pengurus inti GEMPARTI yang dilantik itu antara lain, Onesimus Siri (Ketua),  Daniel Tely (sekretaris) dan Ayu Setiawan Dol (Bendahara).  

Adik-adik yang tergabung dalam wadah GEMPARTI ini dalam pengamatannya selaku penasehat memiliki semangat yang luar biasa. Semangat luar biasa yang dimiliki ini yang kemudian mendorong Bupati Alor Drs. Amon Djobo yang mestinya harus menggunakan waktu liburan untuk beristerahat di rumah tetapi justru memilih untuk menghadiri serimonial pelantikan Pengurus GEMPARTI.  Ini sesuatu yang luar biasa, semangatnya luar biasa untuk hadir.

Tak hanya di GEMPARTI, Bupati Alor juga menurut Bolang selalu ada di kegiatan OKP lainnya termasuk Ikatan Mahasiswa Pulau Pantar (IMP2) dan OKP lainnya, tanpa harus disampaikan undangan tertulis, undangan lisan saja juga jika diberitahu, bupati pasti menyatakan kesiapan untuk hadir.  

Kehadiran orang nomor satu di Kabupaten Alor dalam kegiatan OKP seperti ini kata Bolang merupakan suatu spirit dan motivasi tersendiri bahwa  adik-adik tidak berjalan sendiri tetapi ada kehadiran negara dan daerah.  

Organisasi itu terang Bolang merupakan tempat atau wadah tempat kita belajar untuk kehidupan masa depan yang lebih baik.  

Sebagai orang tua sekaligus penasehat GEMPARTI, Bolang yang dipercayakan Bupati Alor menjabat Kepala Bapelitbang Alor ini memanfaatkan momentum pelantikan pengurus  untuk menyampaikan informasi tentang capaian pembangunan daerah, terutama di Pulau Pantar di masa kepemimpinan Bupati Alor Drs. Amon Djobo.  

Perkembangan pembangunan di Kabupaten Alor, terkhusus yang ada di Pulau Pantar demikian Bolang, perkembangannya luar biasa, itu harus kita apresiasi.  

Kabupaten Alor menempati posisi strategis oleh karena berada di wilayah perbatasan tetapi masih dikategorikan sebagai kabupaten tertinggal di Indonesia. Dalam perkembangan di 7 tahun, hendak memasuki tahun ke-8, kalau kita lihat geliat pembangunan di Alor, terkhusus untuk 5 Kecamatan yang ada di Pulau Pantar sudah tergolong bagus, kata Bolang sembari menambahkan, satu-satunya kabupaten/kota di tanah air yang memiliki dua bandara hanya ada di Kabupaten Alor yang sudah diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo satu tahun silam dan sedang dimanfaatkan.  

Masyarakat Pulau Pantar juga patut bersyukur karena ada Ruas Jalan Strategi Nasional juga ada satu di Pulau Pantar yaitu Ruas Jalan Baranusa-Kabir   yang menjadi kewenangan pemerintah pusat melalui Kementrian Pekerjaan Umum untuk mengalokasikan anggaran untuk pembangunan jalan dimaksud.

Saat ini ruas Jalan Baranusa-Kabir sedang dikerjakan menuju Kabir dari Bagang-Baolang. Tahun lalu ada Rp. 108 Miliar dari APBN untuk pembangunan ruas jalan Baranusa-Kabir.  Setiap tahun ada alokasi anggaran untuk bangun ini jalan, Bahkan Bupati Alor sudah mengajukan permohonan ke pemerintah pusat untuk menambah Jalan Strategi Nasional itu dari Kabir menuju Bakalang, sudah diusulkan beberapa waktu silam, ungkap Bolang.  

Untuk Pulau Besar demikian Bolang, Bupati Alor juga sudah mengusulkan Ruas Jalan Maritaing-Peitoko-Mademang-Eibiki hingga Mataraben sekitar 200 KM, karena ruas jalan itu berada di garis depan NKRI berhadapan dengan Republik Demokrat Timor Leste. Kalau kita bangun dengan anggaran yang bersumber dari APBD itu memakan waktu yang sangat lama baru bisa selesai karena kemampuan keuangan kita yang masih terbatas.

Atas persetujuan Bupati Alor setelah mendengar berbagai semua komponen strategis di Alor, termasuk pimpian OKP, pemerintah daerah sudah mengajukan usulan untuk membangun jalan di ruas itu ke pemerintah pusat, kita doakan agar niat suci ini mendapat dukungan dari pemerintah pusat,  terang Bolang menambahkan.  

Alor menurut Bolang mendapat dukungan pemerintah propinsi yang luar biasa. Berkat koordinasi yang baik dari Bupati Alor, Gubernur NTT mengaloikasikan anggaran yang cukup besar di beberapa ruas jalan propinsi, baik yang ada di Pulau Pantar maupun yang ada di Pulau Besar.  Di Pulau Pantar kurang lebih Rp. 35 Miliar di Ruas Jalan Baranusa-Puntaru dan Beangonong-Boloang. Begitu di Pulau Besar ada di Ruas Jalan kalabhi-Kokar, Kokar-Tulta-Mali dan Simpang Watatuku-Moru-Mataraben.  

Tak hanya itu, infrastruktur kesehatan dan pendidikan juga terus dibenahi beberapa tahun terakhir. Untuk Puskesmas, di Pulau Pantar tinggal Puskesmas Tamalabang dan Kabir. Sedangkan gedung sekolah, ada SD Inpres Warbadi yang gedungnya merupakan bangunan SD terbaik di Kabupaten Alor, sedang dibangun bersama SD Jirtak yang pernah disampaikan teman-teman OKP, jelas Bolang.  

Untuk penanganan badai siklon tropis Seroja terangnya, di Pulau Pantar itu dibangun 380-an rumah bagi korban bencana itu di lima lokasi yakni Bunga Bali, Kaleb, Nulle, Tamakh dan Lalafang yang saat ini sudah berada di tahapan finishing.  

Sedangkan di Pulau Besar, pembangunan perumahan masih terkendala dengan lahan karena rata-rata berada di kawasan hutan. Pemerintah sudah siapkan Rp. 54 Miliar untuk membantu korban bencana seroja dengan rincian Rp. 50 juta bagi korban yang rumahnya rusak berat, Rp. 25 Juta rusak  sedang dan Rp. 10 juta rusak ringan. Semuanya dalam bentuk bahan bangunan.  

Tetapi jembatan, bendungan dan beberapa titik jalan nasional yang longsor akibat badai tropis siklon seroja sudah rampung dibangun pemerintah. “Semua ini dilakukan pemerintah sebagai wujud nyata kehadiran negara mengatasi bencana yang dihadapi masyarakat,” tandas Bolang. *** morisweni   

Pos terkait