RADARPANTAR.com-Kabupaten Alor Propinsi Nusa Tenggara Timur dilanda duka. Hujan lebat dipicu cuaca.ekstrim mengakibatkan banjir bandang, tanah longsor disertai angin kencang dalam beberapa hari belakangan mengakibatkan korban jiwa dan harta. Data sementara yang berhasil dihimpun tercatat 12 orang meninggal dunia, 28 warga lainnya dalam pencarian atau belum ditemukan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana.Daerah (BPBD) Kabupaten Alor Cristina Beli, ST kepada di Kalabahi, Ibukota Kabupaten Alor, Senin (05/04) merinci, 12 orang korban meninggal tersebut tersebar di beberapa kecamatan yakni, di Kecamatan Pantar Timur .2 orang yakni 1 di Desa Bungabali dan 1 di desa Nulle. Di desa Tamakh Kecamatan Pantar.Tengah 3 orang meninggal.

Sementara di Desa Welai Selatan kecamatan Alor Tengah Utara dilaporkan 4 orang meninggal, di Malaipea Kecamatan Alor Selatan duikabarkan 2 orang meninggal, dan 1 orang meninggal di Kecamatan Pureman.
Beli kemudian merinci 28 orang yang belum ditemukan atau masih dalam pencarian tersebar di wilayah yang dilanda banjir bandang.
Selain korban jiwa, Beli menyebut, bencana yang melanda Pulau Alor Pantar juga mengakibatkan 127 unit rumah warga rusak berat dan rusak ringan.
Untuk Infrastruktur jalan terdapat kerusaksn pada 6 ruas jalan utama dan 4 jembatan besar, bahkan salah satu jembatan terancam putus.
Infrastruktur lainnya yang luluh lanta akibat bencana ini antara lain menurut Beli, 5 tambatan perahu di Kecamatan Pantar Barat Laut.
“Data yang kami dapat ini masih bersifat sementara, kami masih terus menghimpun data yang ada di lapangan,” tandas Beli.
Beli pada kesempatan tersebut minta kepada semus masyarakat untuk tetap waspada. Pasalnya berdasarkan informasi BMKG cuaca buruk ini masih berpotensi terjadi. *** morisweni