Kalabahi,radarpantar.com-Menyerahkan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) kepada 66 warga Desa Lendola, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, Kepala Badan Penelitian dan Pembangunan Daerah (Bepelitbang), Obet Bolang, S.Sos, M.AP menyebut sudah Rp. 18 Milyar lebih dari kebijakan Bupati Alor melalui program ini yang telah dibagikan kepada masyarakat. BKK ini diarahkan kepada upaya untuk mengembangkan usaha yang telah dirintis penerima sebelum menerima bantuan.
Di Tahun pertama periode kedua yakni tahun 2020 dan 2021, digulirkan masing-masing Rp. 6,1 Milyar lebih. Tahun 2023 juga senilai Rp. 6,1 Milyar lebih. Jika ditotalkan maka sudah Rp. 18 Milyar lebih yang telah dibantu secara gratis kepada masyarakat Kabupaten Alor selama 3 tahun di periode kedua Bupati Alor Drs. Amon Djobo, M.PA dan Wakilnya Imran Duru, S.Pd memimpin Alor untuk mengembangkan usaha. Diharapkan hingga 2024, 158 desa dan 17 kelurahan sudah dibantu sehingga dapat menghasilkan wira usaha baru yang bisa mandiri, sebut Bolang dalam arahan teknis sebelum menyerahkan BKK yang dipusatkan di Aula Kantor Desa Lendola, Senin (01/08).
Magister Administrasi Pubik jebolan FISIP Undana Kupang ini menilai BKK ini tujuan mulia yang dibijaki Bupati Alor dan hanya terjadi di Alor.
Menurut Bolang, dana BKK ini merupakan kebijakan pemerintah daerah di masa kepemimpinan Bupati Alor Drs. Amon Djobo, M.AP dan Wakil Bupati Imran Duru, S.Pd.
Dijelaskan Bolang, di masa kepemimpinan sejak 2014 sampai dengan 2019, kemudian 2019-2024, kita sudah masuk tahun ke delapan. Dan di periode kedua kebijakan Bupati Alor yang luar biasa yang berpihak kepada rakyat kecil ini digagas untuk memberikan dana bantuan keuangan khusus. “Dari 514 kabupaten/kota di tanah air, di 34 Propinsi dan 22 kabupaten/kota di NTT, dana kebijakan yang berkaitan dengan bantuan keuangan khusus ini untuk bagi-bagi uang ke masyarakat di desa ini hanya di Kabupaten Alor. Luar biasa ini,” ungkap Bolang disambut tepukan tangan para calon penerima BKK.
Dana BKK ini demikian Bolang, diberikan kepada masyarakat, khusus hari ini di Desa Lendola untuk 66 penerima, tanpa pengembalian. Hiba khusus itu artinya digunakan untuk mengembangkan usaha tanpa pengembalian. “Bapak/Mama tidak perlu takut kalau nanti ada yang datang Shalom setiap hari. Ini BKK kami tidak akan datang lagi untuk Shalom yang kedua kali. Hany hari ini saja kami datang bagi,” ungkapnya.
Untuk Tahun 2022 kata Bolang, kebijakan Bupati Alor ini ada 18 Desa yang tersebar di 18 Kecamatan yang ada di Kabupaten Alor dan 17 Kelurahan. Tahun ini di APBD kita siapkan 6,1 Milyar lebih untuk BKK dimana 1 Desa Rp. 200 Juta, 1 Kelurahan 150 Juta. Ini sudah masuk tahun ketiga sejak tahun 2020.
Bolang menaruh harap kepada para penerima BKK agar dapat memanfaatkan dana ini sesuai peruntukannya. Jangan sampai dialihkan penggunaannya untuk kepentingan lain.
Jadi, ingat bahwa setelah dana ini dibagikan kepada masyarakat dan dimanfaatkan, nanti juga akan dilakukan audit baik oleh IRDA maupun BPK. Karena itu dukung pemerintah yang memberikan dana bantuan ini tetapi dimanfaatkan sesuai peruntukan supaya jangan ada masalah di kemudian, tandasnya.
Dana ini digunakan untuk menambah modal usaha, itu yang diharapkan oleh Bupati karena melihat geliat masyarakat di tengah pandemi Covid-19 yang mengalami kesulitan, ujar Bolang.
Bupati Alor Drs. Amon Djobo, M.AP dalam arahannya sebelum menyerahkan bantuan mengaku ternyata warga Kota Kalabahi ini sangat disiplin. “Jam 8 undangan, jam 7 sudah ada manusia itu luar biasa. Mudah-mudahan disiplin ini tidak hanya datang ambil uang jadi disiplin. Tetapi disiplin ini menjadi bagian dari masyarakat kota, jangan sampai datang ambil uang itu yang disiplin lalu rapat-rapat datang paling terlembat,”.
Ini hari di tempat yang kedua saya serahkan secara simbolis dana bantuan ini, beberapa hari lalu kami ada di Desa Alor Kecil Kecamatan Alor Barat Laut. Hari ini saya dengan Kepala Bapelitbang, Camat Teluk Mutiara Ridwan Nampira ada di Teluk Mutiara.
Yang ada duduk ini saya kenal baik. Dan ini orang tua saya dan keluarga saya semua. Tidak mungkin orang jalan di jalan yang hebat, tidur di rumah yang mewah, listrik menyala dari pagi hingga pagi tetapi kalau dia tidak makan minum, tidak ada pendapatan dai mau hidup bagaimana. Bantuan pemerintah ini bukan baru kali ini diberikan, bantuan ini sudah sering diberikan pemerintah tetapi apakah bantuan-bantuan ini dapat digunakan secara baik atau tidak. Memanfaatkan dengan baik atau tidak, terang Djobo.
Di tahun pertama di lima tahun kedua, kita kasih ini bantuan. Di Alor ini ada 158 desa dan 17 kelurahan. Setiap tahun 18 desa, 17 kelurahan kita berikan BKK.
Di Desa Lendola saya hadir sendiri sebagai Bupati Alor untuk berikan BKK, uang ini kecil nilainya bagi masyarakat kota. Ini dana ini namanya dana bantuan, yang saya dudu k pikir dari tadi tu. Kita sudah bangun jalan raya, bangun listrik, bangun rumah, bangun air bersih tetapi kalau tinggal perut kosong mau jadi apa. Lalu kalau tidak punya pekerjaan pokok mau jadi apa.
Djobo minta penerima BKK tidak melihat bantuan ini dari nilai atau jumlahnya, tetapi apa yang mau penerima BKK kembangkan dari bantuan yang diterima hari ini. “Mau usaha apa dari bantuan yang diterima saat ini,”.
Tahun pertama, Desa Boweli Kecamatan Pantar, ada warga yang dapat Rp. 5 juta. Proposal masuk jual ikan. Rp. 2,5 juta berikan kepada istri buat es jual di sekolah. Rp. 2,5 juta beli ikan minta anaknya ojek keliling kampung hingga Pantar Timur jual ikan. 3 bulan kemudian mereka beli 1 unit sepeda motor nol kilo. Setelah itu dia simpan, dan sudah mencapai Rp. 50 juta lebih saldonya dan membeli 1 unit mobil pick up bekas. Luar biasa orang ini.
Di Desa Belemana, dapat BKK tiga tahun silam, 5 juta. Beli kambing 10 pasang, kasih kawin di padang sekarang sudah berkembang menjadi 300 ekor. Luar biasa itu. Baru-baru hari raya idul adha orang naik beli dengan truk.
Di Pura, Rp. 6 juta. Karena tinggal di depan sekolah, beli kulkas bekas 2. Istrinya buat minuman dingin jual di sekolah, dia jual ikan keliling Pura dan juga sekarang sudah beli mobil pikc up.
Jangan bilang ini bantuan bupati kasih jadi kita terima, karena dulu kita pilih dia juga koq tetapi terima bantuan ini untuk mengembangkan usaha yang sudah dirintis sekak awal. Belajar dari tiga orang sukses yang menerima bantuan ini terlebih dahulu, pinta Djobo memberi motivasi. *** morisweni