KUPANG,RADARPANTAR.com-Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Josef Adrianus Nae Soi memastikan penerbangan ke Bandar Udara Pantar di Kabir Kabupaten Alor Nusa Tenggara Timur akan dilaksanakan reguler mulai awal April 2021 mendatang. Bandar Udara Pantar yang berada di Kabir Pulau Pantar itu baru saja diresmikan oleh Presiden Jokowi pada Kamis (18/3) silam.
Wakil Gubernur NTT Josef Adrianus Nae Soi bersama rombongan yang terdiri dari Sekda NTT Ir Benediktus Polo Maing, staf ahli khusus gubernur, DR. Imanuel Ekadianus Blegur, M.Si, Kepala Dinas Perhubungan NTT Isyak Nuka, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda NTT Ardu Jelamu Marius dan owner Dimonim Air Vico Amalo beserta staf telah melakukan penerbangan perada dalam rangka uji coba pada Sabtu (20/3) pagi. Penerbangan menggunakan pesawat perintis Dimonim Air itu berjalan aman dan lancar.
Wagub Josef Nae Soi mengatakan, saat acara penerimaan dan peninjauan Bandara dan fasilitas yang berlangsung pada Sabtu siang, tokoh masyarakat Alor yang hadir sempat mengomentari terkait penerbangan ke bandara itu.
“Banyak tokoh masyarakat bilang jangan sampai hanya terbang perdana saja setelah itu tidak ada lagi,” ujar Wagub Nae Soi seperti POS-KUPANG.COM.
Karenanya, lanjut dia, pemerintah provinsi memastikan akan mengupayakan penerbangan secara reguler dari dan ke bandara itu. “Sudah telepon Direktur Angkutan Udara, kita minta angkutan perintis dimulai tanggal awal april besok,” ujarnya.
Secara verbal, pihak Kementerian Perhubungan telah menyetujui permintaan tersebut. Selain itu, juga dilakukan koordinasi dengan pihak Dimonim Air untuk penerbangan perintis reguler tersebut. Operasional pnerbangan itu akan dibantu dana pusat dari slot dana perintis.
Kadis Perhubungan NTT Isyak Nuka yang dihubungi sebelumnya mengatakan, pihaknya telah memprogramkan penerbangan perintis untuk tahun 2022. Namun demikian, atas permintaan masyarakat dan Pemda Alor maka Pemprov NTT melakukan koordinasi lanjutan dengan Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI.
“Kami sudah programkan penerbangan perintis untuk TA.2022, namun dengan adanya permintaan masyarakat dan Pemda setempat, maka kami akan berkoordinasi lagi dengan Dirjen Perhubungan Udara agar di bulan April 2021 ini bandar udara Pantar bisa dioperasikan menggunakan penerbangan perintis 3x dalam seminggu,” kata dia.
Bandar Udara Pantar, jelas Isyak, memberi prospek bagus bagi kemajuan masyarakat Kabupaten Alor secara khusus di Pantar. Hal sebut dia, dikarenakan Pantar kini sudah memiliki bandara dan 2 buah pelabuhan Ferry serta 1 buah pelabuhan laut.
“Ini memberi alternatif pilihan bagi masyarakat menggunakan sarana prasarana transportasi yang ada untuk mengembangkan perekonomian, perdagangan, sosial budaya, pendidikan dan kesehatan yang akan memberi nilai dan kemajuan di berbagai aspek,” ungkap Isyak.
Terkait rencana penerbangan perintis reguler untuk melayani Bandar Udara Pantar, owner Dimonim Air, Vico Amalo juga menyebut secara verbal telah disampaikan pihak Kementerian saat komunikasi dengan Wagub NTT Josef Adrianus Nae Soi, Sabtu siang. Ia menjelaskan, secara teknis, jika proses perizinan berjalan lancar maka mulai awal April pesawat perintis Dimonim Air akan melayani rute Kupang-Pantar-Kupang.
Senada dengan Kadis Perhubungan NTT, Vico Amalo juga menyebut telah dilakukan usulan penerbangan perintis untuk melayani Bandar Udara Pantar sejak tahun 2020 lalu. Hingga tahun ini, kata dia, usulan itu belum disetujui secara resmi.
“Tapi dengan posisi kemarin (Peresmian oleh Presiden Jokowi) dan usulan dari masyarakat melalui Gubernur dan Wakil Gubernur sampai PPK, akhirnya diusulkan ke pusat, maka dari pusat sudah disampaikan secara verbal sedang diproses. Kalau diizinkan, maka di bulan depan sudah sudah bisa terbang untuk rute Kupang-Pantar-Kupang,” jelas Vico masih menurut POS-KUPANG.COM.
Ia menjelaskan, main base maskapai Dimonim Air di NTT adalah penerbangan perintis yang melayani bandara yang belum dilayani oleh penerbangan komersial. “Itu kontrak kami dengan Kementerian Perhubungan,” jelas Vico.
Untuk jenis penerbangan perintis, maka sebagian biaya tiket ditanggung pemerintah pusat melalui Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dengan skema subsidi. Saat ini base pesawat perintis Dimonim Air berada KPA Umbu Mehang Kunda Waingapu.
Terkait rencana harga tiket untuk penerbangan perintis itu, Vico mengaku belum mengetahui perhitungan secara pasti dari pihak Kementerian Perhubungan. Namun demikian, ia memberi gambaran bahwa rata-rata tiker perintis berkisar antara Rp 200 ribu hingga Rp. 300 ribu. ” Ini lagi dikerjakan,” tambah dia.
Selama ini Dimonim Air telah mengoperasikan satu pesawat perintis untuk 5 rute di Provinsi NTT. Rute tersebut terdiri dari Kupang-Kisar, Rote-Sabu, Sabu-Ende, Sabu-Waingapu dan Waingapu-Ruteng. Jika dibuka rute Kupang-Pantar pada April mendatang maka akan ada 6 rute perintis di NTT. *** morisweni