KALABAHI, RADARPANTAR.com-Bantuan Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Timur (Pemprop NTT) bagi bagi 1.691 warga Kabupaten Alor danpak Covid-19 mengendap 6 bulan di Bank NTT Cabang Kalabahi. Bantuan Pemprop NTT melalui sebesar Rp. 507.300.000 (lima ratus tujuh juta tiga ratus ribu rupiah) itu sudah ditransfer November 2020 silam. Lacurnya, bantuan itu belum juga diterima warga hingga saat ini. Siapa yang makan bunga?
Ini pertanyaan salah seorang aktivis Alor Corruption Watch (ACW) Gerson Blegur, SE menanggapi berita media ini edisi sebelumnya di Kalabahi, (24/05).
Kepala Bank NTT Cabang Kalabahi, Charles Corputy seperti berita RADARPANTAR.com edisi sebelumnya membenarkan bahwa bantuan Pemprop NTT melalui program Jaring Pengaman Sosial Propinsi (JPS Propinsi) sudah ditranfer akhir tahun 2020 tetapi hingga kini belum juga disalurkan kepada warga penerima. Alasannya karena instansi teknis belum melakukan verfikasi calon penerima dan mengajukan kepada pihaknya sebagai Bank Penyalur.
Pihak Pemprop NTT melalui Dinas Sosial sebagaimana yang dikonfirmasi media ini juga membenarkan kalau bantuan JPS Pemprop NTT itu sudah dtrasnfer melalui Bank NTT November 2020. “Kami hanya menyalurkan, selanjutnya sudah menjadi tanggung jawab daerah untuk menyalurkan kepada penerima,” ungkap Muhammad Sidik-salah seorang pejabat di Dinas Sosial Propinsi NTT.
Bantuan JPS Propinsi ini diberikan kepada warga Kabupaten Alor yang tersebar di beberapa kelurahan yang terdampak Covid-19 tetapi tidak mendapat Bantuan Langsung Tunai (BLT) maupun Bantuan Sosial Tunai (BST). Oleh Pemprop NTT, warga diberikan bantuan uang tunai melalui JPS Propi[nsi sebesar Rp. 300 ribu dan beras sebanyak 60 Kg. Beras sudah diterima November 2020 silam tetapi uangnya yang hingga kini belum juga diterima.
Gerson Blegur mempertanyakan apa alasan pemerintah Kabupaten Alor belum melakukan verfikasi nama calon penerima JPS Propinsi sebagaimana yang disampaikan Kepala Bank NTT Cabang Kalabahi. Dijelaskan Gerson, kalau transfer dari November 2020 berarti sekarang sudah kurang lebih 6 bulan uang yang merupakan hak warga itu mengendap di Bank NTT Cabang Kalabahi. “Uang sebanyak itu bunganya lari kemana, siapa yang makan bunga,” timpal Gerson Blegur bertanya.
Informasi yang dihimpun media ini dari berbagai sumber seperti berita media ini edisi sebelumnya menyebutkan, alokasi anggaran untuk 1.691 warga masyarakat Kabupaten Alor sudah ditransfer ke rekening Bank NTT November 2020 silam bersama bantuan beras.
Salah seorang warga di salah satu kelurahan di Kecamatan Teluk Mutiara mengaku sudah menerima 60 Kg beras, tetapi uangnya yang hingga kini belum diterima pihaknya. “Bantuan beras melalui program JPS ini sudah kami terima November 2020. Katanya ada uang 1 KK Rp. 300 ribu tetapi sampai dengan saat ini kami belum terima uangnya,” ungkap warga yang minta agar namanya tidak dimediakan.
Kepala Bank NTT Cabang Kalabahi, Charles Corputy ketika diminta tanggapannya membenarkan bahwa dana untuk masyarakat melalui program JPS dari Pemerintah Propinsi NTT sudah ada di rekening di Bank NTT, yang pembukaan rekeningnya diinisiasi oleh Kantor Pusat Bank NTT berdasarkan SK dari Dinas Sosial Provinsi NTT.
Dana tersebut demikian Corputy, belum bisa dicairkan karena masih menunggu SK Perubahan dari Dinas Sosial setelah diverifikasi terlebih dahulu oleh dinas terkait padamasing-masing kabupaten.
Menurut Corputy, apabila nama penerimanya ada di SK tetapi tidak ada di SK Perubahan maka penerima tidak dapat menarik dana tersebut dan akan dikembalikan ke Dinas Sosial.
Untuk Kabupaten Alor demikian Corputy, Total penerima bantuan sebanyak 1.691 orang. “Untuk pencairan dana tersebut di Bank warga calon penerima yang lolos verifikasi diwajibkan membawa rekomendasi dari dinas terkait dengan melampirkan KTP dan Kartu Keluarga,” kata Corputy menambahkan.
Dijelaskan Corputy, Bank NTT dalam program ini hanya lah sebagai Bank penyalur, sedangkan untuk memutuskan siapa calon penerima bantuan ini didasarkan pada hasil verfikasi dari dinas teknis.
Bantuan JPS untuk warga memang sudah ada, tetapi belum dapat diberikan kepada warga penerima karena dinas pihaknya masih menunggu hasil verifikasi tentang calon penerima dari dinas teknis, ungkap Corputy. Pihak Dinas Sosial Kabupaten Alor hingga berita ini diturunkan belum berhasil dikonfirmasi. *** morisweni