13 Korban Badai Siklon Seroja Alor Belum Ditemukan, SAR Hentikan Pencarian

Tim SAR Gabungan dalam suatu pencarian korban banjir bandang dan longsor di Desa Lipang Kecamatan Alor Tengah Utara Kabupaten Alor. FOTO:ISTIMEWAH
Tim SAR Gabungan dalam suatu pencarian korban banjir bandang dan longsor di Desa Lipang Kecamatan Alor Tengah Utara Kabupaten Alor. FOTO:ISTIMEWAH

KALABAHI,RADARPANTAR.com-Hingga kini 13 korban badai siklon seroja (banjir bandang dan longsor) di Kabupaten Alor belum ditemukan. Tetapi tim Search And Rescue (SAR) gabungan yang terdiri dari Basarnas (Pos SAR Alor, Bali dan Polres Alor), TNI/Polri, relawan dan masyarakat menghentikan proses pencarian.  

13 warga korban banjir bandang dan longsor yang belum ditemukan itu terdiri dari 12 korban di Desa Lipang dan 1 korban hilang di Desa Tamakh Kecamatan Pantar Tengah Kabupaten Alor. 

Bacaan Lainnya

Pencarian korban hilang di dua titik bencana di Kabupaten Alor itu dihentikan karena selesainya masa tanggap darurat dan upaya pencarian sudah dilakukan maksimal tetapi belum juga ditemukan.  

Koordinator Pos SAR Kabupaten Alor, Hamka kepada Wartawan di Kalabahi-Ibukota Kabupaten Alor mengatakan, upaya pencarian tim SAR Gabungan yang terdiri dari Basarnas (Pos SAR Alor, Bali, dan Kupang), TNI/Polri, relawan, dan masyarakat terhadap warga desa Lipang yang hilang berlangsung selama 11 hari tetapi 13 korban hilang belum juga ditemukan.

Dia mengaku upaya pencarian korban hilang sudah maksimal dilakukan gabungan Tim SAR  tetapi tidak ditemukan hingga masa tanggap darurat selesai.

https://582c68c66614a35d64c1f1f70188ca1f.safeframe.googlesyndication.com/safeframe/1-0-38/html/container.html Berkaitan dengan itu demikian Hamka, pihaknya telah melaporkan penghentian pencarian korban hilang ini kepada Pemerintah Daerah melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Alor. 

“Medannya cukup berat. Kita dari wilayah Kenarimbala ke kali, jaraknya 5 KM. Di kali juga panjang belasan kilo meter. Belum lagi kita sedang dalam proses pencarian,  tiba-tiba air kali membesar karena banjir,” ungkap Hamka.

Ditambahkan Hamka,  selama pencarian juga mereka tidak juga mencium bau apapun, sehingga sulit mendeteksi. “Anjing pelacak yang diturunkan untuk membantu pencarian juga tidak mengendus adanya aroma atau bau,” terangnya menambahkan.

Karenanya tambah Hamka,  untuk Alor telah dihentikan pencariannya, maka anggota SAR dari Bali dan Kupang akan bergeser ke Lembata untuk membantu pencarian di sana.

Badai siklon seroja di Kabupaten Alor menurut data yang dihimpun media ini di Posko Bencana Kantor BPBD Kabupaten Alor memakan korban sebanyak 66 orang, terdiri dari 28 orang meninggal dunia, 25 luka-luka dan 13 orang belum ditemukan. 13 korban yang belum ditemukan itu  12 korban merupakan  warga Desa Lipang dan 1 korban  warga Desa Tamakh Kecamatan Pantar Tengah.  *** morisweni

Pos terkait