KUPANG,RADARPANTAR.com-Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) meminta momen peringatan 109 tahun injil masuk Mataru, Kabupaten Alor menjadi ajang promosi budaya dan pariwisata NTT.
Hal ini disampaikan Viktor Bungtilu Laiskodat ketika menerima Ketua Umum Panitia Perayaan Syukuran 109 Tahun Injil Masuk Mataru Kabupaten Alor Imanuel Maleilegi dan rombongan, Jumat, (4/3/2022).
“Secara pribadi saya sangat mendukung suksesnya kegiatan tersebut, sehingga makin banyak orang akan mengenal dengan lebih akrab lagi terhadap budaya Mataru di Kabupaten Alor yang pastinya sangat eksotik,” ujar VBL seperti dikutip viktori news.
Viktor Bungtilu Laiskodat menilai Alor terkenal dengan budaya persaudaraan dalam keberagaman yang tetap terjaga turun-temurun dan terus dilestarikan hingga generasi sekarang.
Alor juga memiliki destinasi unggulan yang diminati.
“Even yang digelar nanti harus bisa mengangkat budaya khas Alor, sekaligus harus menjadi sarana rohani memperkenalkan bahwa Alor menjadi tempat kedua setelah Rote tempat masuknya injil di NTT, yang dilakukan oleh para misionaris Belanda”, ujarnya.
Ia juga meminta ketua panitia berkoordinasi dengan Ketua Majelis Sinode GMIT Pendeta DR. Mery Kolimon sehingga dapat mengundang turunan dari para misionaris yang telah berjasa menyampaikan injil pertama kali masuk ke Mataru Alor pada tahun 1913 silam.
“Ini penting agar generasi sekarang dari para misionaris ataupun penginjil yang pertama kali membawa kabar baik di Alor di tahun 1913, dan masyarakat dunia secara umum, dapat melihat langsung berbagai kemajuan peradaban yang telah terjadi,” ujarnya.
Menurut VBL, setelah injil pertama kali masuk ratusan tahun lalu di Mataru, dan di Alor pada umumnya, di saat yang sama pula pendidikan diperkenalkan dan dikembangkan di Alor.
Ketua Umum Panitia Imanuel Maleilegi menjelaskan acara berlangsung 25-31 Agustus di Desa Lakatuli, Kecamatan Mataru, Kabupaten Alor.
“Peringatan syukuran 109 tahun injil masuk Mataru, adalah kegiatan perdana dan dilaksanakan sebagai hasil keputusan persidangan Klasis Alor Barat Daya (ABAD) tahun 2021 lalu,” ujarnya
Selain kegiatan rohani, ada pula pameran dan pasar rakyat untuk mempromosikan berbagai hasil kerajinan masyarakat Mataru, sekaligus dapat mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal.
Hasil kerajinan tangan yang hampir punah seperti anyaman, tempa besi untuk membuat anak panah, akan dipamerkan nanti.
“Selain itu akan ada pula makanan tradisional Alor yang sudah jarang dikonsumsi oleh masyarakat Alor akan ikut ditampilkan,” tambahnya.
Ia berharap dukungan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dalam menyukseskan kegiatan ini. *** morisweni