KALABAHI,RADARPANTAR.com-Perluasan pembangunan jaringan listrik pedesaan yang dicanangkan Presiden Joko Widodo belum menyentuh warga 10 Desa, 1 Dusun di Pulau Pantar, Kabupaten Alor, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Masyrakat di wilayah ini masih hidup di tengah gelap. Itu pasalnya yang mendorong Ikatan Mahasiswa Pulau Pantar (IMP2) melakukan aksi, mendatangi PLN Kalabahi, Senin (08/11) dan meminta agar segera dibangun jaringan listrik pedesaan di 10 Desa, 1 Dusun di Pulau Pantar dimaksud.
Selain PLN Kalabahi, IMP2 juga mendatangi Kantor Bupati Alor dan Kantor DPRD Kabupaten Alor dan minta agar Bupati dan DPRD Kabupaten Alor menjembati kebutuhan warga 10 Desa, 1 Dusun di Pulau Pantar kepada PLN Wilayah NTT agar segera dibangunkan jaringan listrik pedesaan sebagaimana yang sudah dibangun piahk PLN di desa lain yang tersebar di Kabupaten Alor. 10 Desa, 1 Dusun di Pulau Pantar demikian IMP2 yang belum dibangun jaringan listrik pedesaan diantaranya, Desa Kalondama Tengah, Desa Kalondama Barat, Desa Allumang, Desa Marisa, Desa Kayang, Desa Lamma, Desa Beangonon, Desa Kaera, Desa Lekom, Desa Merdeka, dan Dusun II Desa Ekjaya Kecamatan Pantar Tengah.
Menurut IMP2, 10 Desa, 1 Dusun ini belum merasakan arti dari pada kemerdekaan yang sesungguhnya, baik kemerdekan dari segi pembangunan listrik, pendidikan dan kesehatan.
“Akibat belum adanya pemerataan pembangunan listrik di sejumlah desa yang ada dilingkup Pulau Pantar sehingga memberikan dampak buruk terhadap masyarakat baik dari bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi untuk menunjang 3 PILAR skala prioritas pembangunan Bupati Alor 2 Periode,” sebut IMP2 melalui pernyataan sikap yang diteken Koordinator Umum Eka P. Blegur, Koordinator Lapangan Dewinda A. Nuba, Ketua IMP2 Habibi Maley dan Sekretaris Naaman Boling.
Dijelaskan IMP2, Tahun 2020 pihaknya melakukan audiens dengan pihak PLN berkaitan dengan belum adanya pemerataan pemasangan litrik di beberapa desa di Pulau Pantar, Kabupaten Alor, Propinsi NTT dan mendapat jawaban dari pihak PLN bahwa proses pemerataan ini akan dilakukan di Tahun 2021.
Sayangnya demikian IMP2, hingga detik ini masyarakat yang berada di 10 desa 1 dusun belum menikmati listrik. Oleh karena itu melalui kesempatan aksi unjuk rasa ini, IMP2 mendesak dan menuntut PLN Kalabahi agar sesegera mungkin melakukan pemerataan pemasangan listrik di 10 desa 1 dusun di Pulau Pantar, Kabupaten Alor Propinsi Nusa Tenggara Timur.
Berikut tuntutan IMP2 dalam aksi unjuk rasa melalui pernyataan sikap yang diterima RADARPANTAR.com
- IMP2 mendesak pihak PLN Kalabahi agar sesegera mungkin melakukan pemerataan pemasangan listrik di 10 desa 1 dusun di lingkup Pulau Pantar, Kabupaten Alor, Propinsi NTT.
- IMP2 mendesak pihak PLN Kalabahi Agar bisa bersinerji dengan pihak kepolisian dan TNI dalam melakukan pemasangan listrik sehingga tidak menimbulkan konflik antara pihak PLN dan masyarakat dalam proses pemasangan listrik seperti yang telah terjadi di dusun II Desa Ekajaya Kecamatan Pantar Tengah, Kabupaten Alor, Propinsi NTT.
- IMP2 mendesak dan mengutuk keras Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Alor khususnya perwakilan Dapil III pantar agar tidak boleh melakukan masa Resesnya disejumblah basis dan tim sukses agar bisa melihat fenomena dan persoalan yang tengah dihadapi oleh masyarakat pulau pantar pada ummumnya.
- IMP2 mendesak kepada Dewan Perwakilan Rakyat KabAlor agar bisa dan sesegera mungkin dapat merekomendasikan tuntutan kami kepada pihak pihak yang berwajib baik yang ada di tatanan kabupaten,provinsi sampai pada pusat untuk melakukam pemerataan pemasangan listrik yang berada di 10desa 1dusun dilingkup pulau pantar pada khususnya, maupun dibeberapa desa dilingkup Kabupaten Alor pada umumnya.
- IMP2 mendesak pemerintah daerah dalam hal ini bupati alor agar sebisa mungkin merekomendasikan poin tuntutan kami kepada PLN kalabahi maupun kepada pihak pihak berwajib lainnya yang ada di provinsi maupun pusat untuk bisa melakukan pemerataan pembangunan listrik yang ada di 10desa 1dusun dilingkup pulau pantar pada khususnya dan beberapa desa dilingkup kabAlor pada umumnya sehingga bisa menjawab 3PILAR program unggulan ALOR PINTAR, ALOR KENYANG,ALOR SEHAT.
- Dan Apabila poin poin tuntutan kami ini tidak diindahkan dan tidak direalisaikan dalam jangka waktu 1kali 24jam maka IMP2 akan terus turun kejalan dan kembali mempertanyakan perjuangan kita hari ini.

Kepala PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Kalabahi, Josep Tambunan ketika menerima IMP2 dalam aksi unjuk rasa itu mengaku akan segera ditindaklanjuti ke PLN Wilayah Propinsi NTT.
Tambunan sebagaimana yang pernah diwartakan media ini bahwa pihaknya sudah menerima usulan pembangunan perluasan jaringan listrik di Kappas Dusun II Desa Ekajaya Kecamatan Pantar Tengah dari pemerintah desa bersama beberapa wilayah lainnya. Usulan itu demikian Tambunan, sudah ditindaklanjuti ULP Kalabahi dengan melakukan survey lokasi dan gambar yang sudah kami teruskan ke Kupang. “Dari Kupang yang nanti akan menentukan pekerjaan. Pekerjaan perluasan jaringan tidak diputuskan atau dikeluarkan dari Kalabahi tetapi di Kupang yang menentukan,” ungkap Tambunan.
Untuk diketahui, pembangunan perluasan jaringan listrik pedesaan untuk Kappas Dusun II Desa Ekajaya sudah diusulkan ULP Kalabahi ke Manager Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Kupang UP3 Kupang sejak November 2020 silam bersama 13 wilayah atau desa dan dusun lainnya di Kabupaten Alor.
Dalam usulan itu, ULP Kalabahi melampirkan data gambar survei usulan desa dan dusun yang belum berlistrik. ULP Kalabahi memohon UP3 Kupang untuk melakukan perencanaan terkait usulan pembangunan perluasan jaringan listrik tersebut sehingga dapat mempercepat suplai energi listrik dan peningkatan rasio elektrifikasi di wilayah Kabupaten Alor. *** mw